Senin, 20 September 2010

Menuju Jn Veteran 17

Daftar Nama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kab.Karo, berdasarkan nomor urut :
1: • Siti Aminah br Prangin2 & Salmon Sumihar Sagala
2: • Riemenda Ginting & Aksi Bangun
3: • Sumbul Sembiring & Paham Ginting
4: • Roberto Sinuhaji & Firman Amin
5: • Abed Nego Sembiring & Sanusi Surbakti
6: • Nabari Ginting & Paulus Sitepu
7: • Petrus Sitepu & Kornalius Tarigan
8: • HM. Ramli Purba & Roni Barus
9: • Kena Ukur Surbakti & Terkelin Brahmana
10: • Andy Natanael Manik & Fahkry Samadin Tarigan

Jumat, 17 September 2010

Upaya Memberhentikan Letusan Gunung Berapi Sinabung Seluruh “Guru Sibaso” se-Tanah Karo akan Dikumpulkan Membuat Acara Ritual di Kaki Gunung


Upaya Memberhentikan Letusan Gunung Berapi Sinabung Seluruh “Guru Sibaso” se-Tanah Karo akan Dikumpulkan Membuat Acara Ritual di Kaki Gunung

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on September 17th, 2010
* Sebab, Dinas dan Pakar Terkait Belum Bisa Memberi Jawaban Bagaimana Aktivitas Sinabung ke Depan

T Karo (SIB)
Salah satu upaya memberhentikan letusan gunung berapi Sinabung yang sampai saat ini terus mengeluarkan letusan asap tebal, debu panas dan belerang, maka sejumlah masyarakat merencanakan mengadakan acara ritual tradisional Karo “persembahen” (minta maaf-red) kepada “penghuni” Gunung Sinabung. Acara ritual ini diakui sejumlah warga dari beberapa desa yang berada di kaki gunung tersebut kepada SIB ketika, Rabu (15/9) melakukan investigasi ke berbagai desa di lereng Gunung Sinabung paska letusan dahsyat yang terjadi berkali-kali sejak kejadian pertama kali ketika mengeluarkan asap tebal, debu dan belerang, Jumat (27/9) sekitar pukul 17.30 WIB.
Seperti dikatakan D Tarigan warga Batukarang Kecamatan Payung, P Sembiring Depari warga Desa Kutarayat Kecamatan Namanteran, Rabu (15/9) kepada SIB bahwa, rencana akbar ritual tersebut diupayakan sejumlah warga dari berbagai desa di radius 6 kilometer dari gunung dengan mengumpulkan seluruh “guru sibaso” (dukun besar-red) yang ada di Tanah Karo karena sampai saat ini, dinas/pakar terkait belum dapat mengatakan bagaimana aktivitas Gunung Sinabung ini ke depan.
Sebelum acara akbar yang akan direncanakan dalam waktu dekat ini, sejumlah acara ritual serupa juga telah dilakukan sejumlah dukun desa dengan semedi dan melepas ayam putih atau kambing ke lereng gunung sebagai wujud permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan warga secara sengaja atau pun tidak sengaja.
Ditambahkan sejumlah warga yang berjaga-jaga di desa-desa yang kini sepi dan lengang di lereng gunung ini bahwa, rencana ini sebagai acara tradisional yang sudah puluhan tahun diabaikan. Mungkin karena masyarakat pada umumnya sudah menganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun karena situasi gunung tetap belum normal dan terus mengeluarkan asap tebal dan debu panas serta pihak terkait pun bahwa bisa memastikan apakah aktivitas gunung ini akan segera berhenti atau kapan berhentinya-, membuat rencana ini muncul dari berbagai warga.
“Aparat terkait atau pun pakar terkait tidak mungkin hanya berkata “terkecoh” dengan letusan gunung berapi Sinabung yang sejak awal mengatakan tidak akan meletus. Bahkan malam pertama puluhan ribu mengungsi ke jambur-jambur, tidak satu-dua kali aparat dan pemimpin terkait di Tanah Karo menyuruh pengungsi segera pulang ke desa-desa dengan alasan tidak ada apa-apa dengan alasan Gunung Sinabung adalah gunung berapi type B dan hanya mengeluarkan letusan uap air.
Ternyata, menjelang tengah malam Gunung Sinabung yang sebelumnya para pakar dan dinas terkait mengatakan tidak akan meletus dengan alasan karena Gunung Sinabung gunung berapi type B, “terkecoh” dan sempat tidak berani bertatap muka lagi dengan warga pengungsi yang sebelumnya menyuruh warga kembali meninggalkan tempat pengungsian,” ujar Darwis Tarigan warga Kecamatan Payung dan sejumlah warga lainnya yang mengungsi ke desa Singgamanik Kecamatan Munte.
Sejak letusan itu, gunung berapi Sinabung yang sejak awal disebut type B, spontanitas berubah menjadi type A. Gejala ini bahwa, dinas/pakar terkait belum mampu memberikan kepastian bagaimana aktivitas gunung berapi ini ke depan kecuali hanya memberikan status “AWAS” radius 6 kilometer. Tentu ini belum memberi rasa aman dan tenang bagi puluhan ribu warga desa yang sampai saat ini masih mengungsi di berbagai jambur atau di tempat sanak-saudara di berbagai tempat.
“Jadi itulah landasan dan motivasi sejumlah warga desa berinisiatif mengadakan acara ritual akbar dengan mengumpulkan semua “guru sibaso” yang ada di Tanah Karo ini. Kalau pun ini salah, tentu dapat dimaklumi. Karena informasi bagaimana aktivitas ke depan gunung berapi ini belum ada penjelasan tertulis dari pihak terkait khususnya dari bupati Tanah Karo. Kami pun tidak ingin terus mengungsi, diberi makan dan tidur berjejal-jejal di jambur-jambur pengungsian,” ujar sejumlah warga.
Apakah asap dan debu yang disemburkan gunung berapi ini mengandung racun atau tidak, juga belum ada pemberitahuan kepada warga.
“Untuk memastikan apakah sayur-mayur dan buah yang terkena asap dan debu dari semburan gunung berapi itu terkena racun sebaliknya segera diperiksa ke laboratorium. Hasilnya sampaikan kepada masyarakat dan publik. Itu gunanya kita berkoordinasi. Sebab masalah ini bukan hanya masalah Pemkab Karo atau bupati sendiri. Tapi seluruhnya menjadi beban dan tanggung jawab seluruh rakyat Tanah Karo dan masyarakat luas lainnya,” ujar Ferianta Purba SE, Wakil Ketua DPRD Tanah Karo dalam rapat koordinasi pertama pihak DPRD Karo dengan Pemkab Tanah Karo dan dihadiri Dinas terkait dari Pemprovsu, Rabu (15/9) di kantor bupati Karo, Kabanjahe.
Senada dengan itu di tempat terpisah juga disampaikan Ketua DPRD Tanah Karo non aktif Siti Aminah Br Perangin-angin SE bahwa, hal yang sangat urgen Dinas Pertanian dan Perkebunan Tanah Karo serta Dinas Peternakan Tanah Karo mengklarifikasi isu-isu negatif yang merugikan kehidupan petani Tanah Karo. (M37/x

Terkesan Kurang Koordinasi Kepala BNPB Pusat Syamsul Ma’arif Soroti Kinerja Tim Penanganan Bencana Sinabung

Terkesan Kurang Koordinasi Kepala BNPB Pusat Syamsul Ma’arif Soroti Kinerja Tim Penanganan Bencana Sinabung

Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on September 17th, 2010
Soroti Kinerja (SIB)
SOROTI KINERJA : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Syamsul Ma’arif SIP MSi (nomor 2 dari kiri) soroti kinerja tanggap darurat Gunung Sinabung. (Foto SIB/Sonry Purba)
Tanah Karo (SIB)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Dr Syamsul Ma’arif MSi menyoroti kinerja tim penanggulangan bencana Gunung Sinabung yang terkesan tidak tanggap dan kurangnya koordinasi sesama tim.
”Penanganan tanggap darurat Gunung Sinabung kurang koordinasi, setiap tim tidak tahu tugas dan fungsinya secara jelas dan berjalan sendiri-sendiri dan hasil yang dicapai tidak maksimal. Hal ini harus diatasi segera mungkin untuk melindungi puluhan ribu pengungsi,” tegasnya di hadapan Muspida Plus Karo di posko penanganan bencana Tanggap Darurat Gunung Sinabung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Kamis (16/9) petang.
Bupati Karo DD Sinulingga tidak tampak hadir dalam pertemuan itu, Ma’arif hanya didampingi Sekda Kab Karo Ir Makmur Ginting MSi dengan beberapa Kepala Dinas saja. Hadir Juga Kapolres Karo AKBP Drs Ignatius Agung Prasetyoko SH MH, Dandim 0205/TK Letkol Inf M Simorangkir.
Hal yang menarik saat Ma’arif mempertanyakan tentang jumlah pengungsi secara akurat, jawaban yang diberikan dari Sekda, Kapolres, Dandim dan para tim-tim lainnya, tak ada yang sama. Jawaban itu berbeda-beda mengenai jumlah pengungsi sebenarnya hingga saat ini yang ditampung di setiap jambur.
“Disinilah tim penanggulangan tanggap darurat Gunung Sinabung berjalan sendiri-sendiri, tidak ada keakuratan informasi sesama tim. Dandim, Kapolres dan Sekda harus berkoordinasi, jangan berjalan sendiri-sendiri sehingga tidak saling menyalahkan sesama lain. Hal itu harus dihindari, karena pengungsi sudah mulai jenuh dan hal itu harus ditangani segera mungkin. Kalau berhasil, Karo dapat dijadikan contoh untuk penanganan 129 gunung berapi yang ada di seluruh nusantara ini,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti Media Center Infokom yang sama sekali tidak berjalan secara maksimal sesuai dengan fungsinya, sehingga informasi setiap enam jam sekali tidak sampai ke masyarakat secara utuh khususnya pengungsi. ”Media Centre Infokom seharusnya menyampaikan pemberitahuan selama enam jam setiap hari lewat radio, dan penyampaian lewat mikrofon berkeliling kota soal situasi dan kondisi Gunung Sinabung. Saya minta kinerja semua tim yang terlibat harus diperbaiki mulai sekarang, tidak perlu sering dan terlalu lama rapat, bahaslah inti-intinya saja,“ pungkasnya.
Sementara itu sebelum kehadiran Syamsul Ma’arif di pendopo, beredar pesan singkat dari Kabid Humas Pemda Karo Jhonson Tarigan kepada Wartawan. Pesan itu berisi “Sorry bos keterangan dari pihak BNPB rapat ini belum untuk kosumsi publik, hal-hal lain kita bicarakan nanti, mohon maklum ya”.
Pada kesempatan itu, Dr Syamsul Ma’arif MSi bersama rombongan langsung meninjau posko pemantauan Gunung Sinabung di Jalan Tiga Nderket Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat.
Sementara itu Kadis Kesbang Linmas Drs Suang Karo-Karo yang dihubungi melalui telepon selulernya menyatakan, pihaknya tetap berkoordinasi sesama tim dalam penanggulangan bencana Gunung Sinabung.
Disinggung soal SMS dari Kabid Humas Jhonson Tarigan, ia menjelaskan tidak ada larangan kepada wartawan untuk meliput kehadiran Dr Syamsul Ma’arif di Posko Utama dan Sekda Ir Makmur Ginting telah menegur Kabid Humas, ujarnya. (M-30/n)

Kamis, 16 September 2010

Pengungsi Gunung Sinabung saat ini sangat memerlukan keahlian psikologis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kejiwaan mereka

Keadaan Pengungsi Gunung Sinabung saat ini ,  walaupun penderitaan mereka mungkin tidak
ada luka, tapi ada satu penyakit dimana mungkin selama ini kita kurang perhatikan di pengungsian.
Mereka kurang makan dan tidur, jadi kita harus memberikan dokter konseling kejiwaan atau Psikiater. Mereka perlu dikuatkan secara mental, coba bayang kan, berminggu minggu tinggal di pengungsian tanpa ada kepastian sampai kapan selesai, jangan kan memikirkan harta benda yang mereka tinggalkan, memikirkan nasib mereka saja yg belum ada kepastian, mungkin beban mental itu sangat berat
Mungkin mereka saat ini tidak lapar perut, tetapi lapar jiwa dan hati, karena belum tau... bagaimana kepastian nasib mereka ke depan.
Ceramah ceramah dan siraman Rohani yang selama ini di bawa Relawan2, sangat membantu meringankan beban mental para pengungsi.
Seperti yang dikatakan salah satu tokoh pemuda karo, Bpk. Roy Fachraby Ginting Munthe : "Meskipun saat ini pengungsi dilanda trauma, mereka belum mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Karo. Padahal, Menkes RI, Endang Rahayu Sedyaningsih, pernah meminta agar psikologis korban G.Sinabung ditangani
psikiater. Pasalnya, efek letusan Sinabung bisa mempengaruhi mental warga, belum pernah ada psikiater yang mengunjungi korban letusan Sinabung tersebut. Yang pernah datang dari gereja2 atau Mesjid, biasanya diisi dengan ce...ramah2. Kalau dari Pemkab, belum ada,” ujarnya. 
Sedikit Masukan buat Pemkab Karo : "Selain pengiriman pangan ke pengungsi Gunung Sinabung, bantuan medis juga penting & sangat diperlukan saat ini, pengungsi saat ini sangat memerlukan keahlian psikologis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kejiwaan mereka. Tidak harus psikiater, cukup psikolog untuk mengatasi keadaan di sana saat ini" tambahnya lagi

Rabu, 15 September 2010

Ephorus HKBP Berterimakasih Kepada Presiden SBY

Ephorus HKBP Berterimakasih Kepada Presiden SBY · Atas Pernyataannya Menanggapi Penusukan Jemaat HKBP PTI Bekasi · Polisi Diminta Usut Tuntas dan Ungkap Pelaku Dibalik Penusukan · Agar HKBP Lega Mengampuni Pelakunya

Posted in Berita Utama by Redaksi on September 16th, 2010
Sipoholon (SIB)
Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu mengatakan sangat berterimah kasih kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang telah memberi tanggapan dan secara langsung menginstruksikan pemerintah pusat, daerah, dan pemuka agama untuk mencari solusi dari perselisihan seputar pembangunan gereja HKBP PTI Bekasi agar bisa ditemukan jalan keluar yang tepat dan bijak serta memerintahkan pihak kepolisian untuk terus melakukan pengungkapan hingga tuntas dan memproses secara hukum siapa pun yang menjadi pelaku penusukan pengurus Gereja HKBP PTI Bekasi, Asia Sihombing.
Hal itu disampaikan Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu kepada wartawan usai membuka Sinode Godang Amanademen Aturan Peraturan (AP) HKBP 2002, Rabu (15/9) di Auditorium HKBP Kompleh Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara.
Meski banyak berterimakasih kepada Presiden SBY, namun Ephorus HKBP merasa seruan itu sebenarnya sudah terlambat. “Karena sudah beberapa kali terjadi peristiwa. Kenapa baru sekarang beliau berbicara langsung seperti itu,” ucapnya.
Selanjutnya, Ephorus berpendapat kalau sampai Presiden yang berbicara dan kalau sampai Presiden yang bertindak, supaya tindakannya tidak kasual. Tidak hanya menanggapi kasus-kasus tertentu, tetapi harus secara nasional. Supaya hal seperti itu tidak pernah lagi terjadi di seluruh Indonesia.
Begitu pula atas apa yang telah dilakukan kepolisian dengan menangkap sembilan orang tersangka pelaku penusukan Asia Sihombing, juga diucapkan Ephorus HKBP terimakasih banyak.
Tetapi secara khusus terhadap pernyataan Kapolda Metro Jaya yang langsung mengatakan bahwa perbuatan penusukan itu adalah kriminal murni, tidak bisa diterima Ephorus DR Bonar Napitupulu karena tidak didasari penelitian yang pasti terlebih dulu.
Diharapkan, penangkapan 9 orang tersangka itu harus segera ditindak lanjuti, supaya sempurna secara lengkap diketahui siapa sebenarnya yang melakukan itu dan siapa sebenarnya di belakang kejadian itu.
Dengan penegakan hukum seperti itu, katanya, maka HKBP akan dapat merasa lega memberikan pengampunan kepada setiap orang pelaku penusukan tersebut.
Pada bagian lain keterangan persnya, Ephorus HKBP menyakini bahwa setiap insan bangsa Indonesia mempunyai hak yang sama di setiap jengkal bumi yang kita cintai ini. “Oleh sebab itu kami mengharapkan setiap insan bangsa Indonesia menjalin persaudaraan di dalam apa yang kita katakan Bhineka Tunggal Ika, berbeda tetap sama, beragam tetap sama,” uajrnya.
Jika sudah berada dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika seperti itu, menurut Ephorus, maka kalau ada kesulitan saudara-saudara sebangsanya maunya warga negara yang lain harus ikut membantu supaya benar benar kita bisa hidup dalam damai dan dalam hak hukum yang sama.
Demikian diharapkan pada apa yang terjadi dialami gereja-gereja HKBP seperti sekarang di Bekasi. “Kalau seumpamanya Gereja HBKP belum dapat memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkan, tidak ada hak kelompok masyarakata manapun untuk mengeksekusi dan menghakimi bahkan sebagai sesama insan bangsa Indonesia harus dibantu bagaimana caranya supaya bisa memenuhi peraturan itu,” serunya.
Namun sebaliknya, sebut Ephorus kalau jadinya melakukan kekerasan dan main hakim sendiri, itu namanya hukum rimba yang tidak bisa terjadi sebenarnya di negara hukum seperti negara kita Indonesia. “Dalam hal itulah, kami selalu mengkritisi peraturan bersama menteri tentang pendirian rumah ibadah tersebut. Kami minta dengan tegas agar peraturan bersama itu dihapuskan, karena pertama, peraturan bersama menteri itu tidak sejiwa dan tidak senyawa dengan UUD 1945. Kedua peraturan bersama itu tidak sejiwa dengan roh kebangsaan dan yang ketiga tidak ada tempatnya dalam struktur hukum di Indonesia,” papar Ephorus sembari mengatakan bahwa yang paling disesalkan nyatanya peraturan bersama itu jadi memberi kesempatan kepada kelomok tertentu melakukan kekerasan dan main hakim sendiri.
“Terhadap peristiwa yang terjadi kepada saudara kami Asian Sihombing dan juga adik yang kami cintai Pdt Luspida Simanjuntak, kami masyarakat HKBP sebagai orang percaya mengampuni perbuatan tersebut. Tetapi dalam pengampunan itu, bukan karena dendam, kami tetap meminta kepada pemerintah agar hukum harus ditegakkan supaya menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Supaya jangan melakukan hukum rimba dan main hakim sendiri. Agar peristiwa seperti itu, tidak pernah lagi terjadi kepada siapapun insan bangsa Indonesia,” ujar Ephorus.(PR3/g)

Senin, 13 September 2010

Anas Urbaningrum :"Penusukan Jemaat HKBP Tak Bisa Ditoleransi"


"Penusukan Jemaat HKBP Tak Bisa Ditoleransi"
Kejahatan ini dikhawatirkan bisa mendestruksi keharmonisan antarumat beragama.
SENIN, 13 SEPTEMBER 2010, 22:19 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Ita Lismawati F. Malau
VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengecam penusukan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah Bekasi, Kampung Ciketing, Bekasi, Hasian Lumbantoruan Sihombing.

"Kasus ini tidak boleh ditoleransi, apalagi dijadikan preseden," kata Anas dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews, Senin 13 September 2010. "Segera tangkap dan adili pelakunya."

Dia menilai kejahatan ini bisa mendestruksi harmoni dalam relasi antarumat beragama di Indonesia. "Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing adalah salah satu yang sangat pokok dan dijamin oleh konstitusi," kata dia lagi.

Kebebasan ini, tambah dia, tidak boleh terganggu, apalagi terintimidasi dan mendapat kekerasan.

Saat ini, Hasian masih menjalani perawatan intensif di ruang bedah ICU rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi karena senjata tajam yang digunakan pelaku melukai perut dan organ hati korban. Selain Hasian, Pendeta HKBP Luspida Simanjuntak juga mengalami pukulan benda tumpul. (adi)
• VIVAnews

Jaringan Nusantara : Awas, Politisi Korup dan Bermasalah di Partai Demokrat


Jaringan Nusantara : Awas, Politisi Korup dan Bermasalah di Partai Demokrat

Hery Nugroho
JAKARTA,RIMANEWS- Jaringan Nusantara (JN), organisasi pemuda pro SBY, memprihatinkan bercokolnya politisi-politisi bermasalah di dalam tubuh kepengurusan Partai Demokrat (PD) 2010-2015 yang diumumkan Kamis (17/6) lalu.
‘’Sikap Anas yang membiarkan kepengurusannya dipenuhi politisi-politisi bermasalah disesalkan. Jika kepengurusan PD tidak direvisi secepatnya, saya yakin citra PD yang telah dibangun dengan baik oleh SBY akan rusak,’’ kata  Heru Dharsono.
"Karena itu, Anas  Urbaningrum sebagai Ketua Umum harus secepatnya mengklarifikasi persoalan hukum yang melibatkan beberapa pengurus inti PD sehingga tidak muncul kesan bahwa para politisi bermasalah itu mencari perlindungan dari kejaran aparat hukum dengan menjadi pengurus partai pemenang pemilu," tandas Koordinator Pelaksana Jaringan Nusantara, Heru Dharsono dalam siaran persnya.
Heru menyebutkan beberapa nama yang harus diklarifikasi oleh Anas. Pertama, Johny Allen Marbun. Wakil Ketua Umum PD itu masih akan diperiksa KPK berkaitan dugaan kasus suap dana stimulus fiskal 2009 di Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, rekan Johny di DPR, Abdul Hadi Djamal (FPAN) bahkan telah divonis tiga tahun penjara dalam kasus yang
sama.
Kedua, Bendahara PD, Nazar. Kader PPP yang loncat pagar itu, menurut informasi yang beredar pernah diperiksa Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan proyek fiktif di sebuah Kementerian.
“Ketiga, Djufri. Walikota Bukittinggi 2005-2010 yang didapuk menjadi Ketua Divisi Dalam Negeri PD, sempat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan tanah di Kota Bukittinggi tahun 2007 oleh Kejati Sumatera Barat” ujar Heru.
Karena itu, ia menyesalkan Anas yang seolah membiarkan kepengurusannya dipenuhi politisi-politisi ‘ruwet’. Sikap Anas itu dianggapnya seperti menantang keinginan publik. “Jika kepengurusan PD tidak direvisi secepatnya, saya yakin citra PD yang telah dibangun dengan baik oleh SBY akan rusak. Kesolidan partai dalam menghadapi Pemilu 2014 pun
terancam,” lanjutnya.
Padahal, kata Heru, tantangan PD dalam Pemilu depan jauh lebih berat karena PD tak bisa mengandalkan figur lagi lantaran SBY telah menjabat Presiden dua kali.
Sebelumnya, JN mengkritik keras keras Kepengurusan PD yang didominasi kelompok Anas. Pasalnya, kepengurusan itu disebut hanya mementingkan kelompok Anas, khususnya koneksi Himpunan Mahasiswa Islam. “Bahkan Nazar yang kader PPP pun bisa menjabat posisi yang sangat strategis,” kata Heru.
Anas dianggap gagal mengakomodasi organisasi-organisasi pendukung SBY, seperti Barindo, JN, Majelis Dzikir Nurussalam, dan lain-lain. “Anas menafikkan peran organisasi-organisasi itu. Ia sepertinya lupa bahwa ketika SBY diserang DPR karena kasus Century, organisasi seperti JN-lah yang berdiri di depan dalam membela SBY. Anas sendiri, yang saat itu menjadi Ketua Fraksi PD, justru gagal dalam melakukan lobi parlemen,” kata tandasnya.
Soal 130 Nama Pengurus
Kurang dari sebulan setelah Kongres Ke-2 Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jawa Barat, akhir Mei lalu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya mengumumkan 130 nama dan jabatan DPP Partai Demokrat periode 2010-2015.
Ke-130 nama itu diseleksi dari sekitar 2.000 riwayat hidup yang masuk ke formatur Kongres Ke-2 Partai Demokrat, yang beranggotakan 11 nama. Ketua formatur dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI.
Pengumuman pengurus disampaikan Anas dalam keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (17/6/2010) kemarin. Dalam keterangan pers itu hadir sejumlah fungsionaris baru, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, yang juga putra bungsu Presiden Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono.
Menurut Anas kepada Kompas, Kamis malam tadi, dari 130 nama, sebagian adalah kader lama Partai Demokrat dan sebagian besar lainnya nama-nama baru. "Kami meramu semua potensi partai untuk menjadi energi kekuatan ke depan. Ini menegaskan kongres Partai Demokrat melakukan kemenangan bersama dan menegaskan partai yang terbuka sehingga bisa menerima tokoh baru yang bisa menerima manifesto politik memajukan Partai Demokrat," ujar Anas.
Dalam kepengurusan itu tercatat pula wajah baru, di antaranya aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, dan aktivis Imparsial, Rachland Nasidik. Ada juga yang berlatar belakang pengacara, seperti Denny Kailimang dan Hinca Panjaitan.
Sedangkan ekonom seperti Ikhsan Modjo di Departemen Keuangan dan pengamat sosial yang juga Staf Ahli Kepala Kepolisian Negara RI Kastorius Sinaga sebagai Ketua Departemen Perencanaan Pembangunan Nasional. Juga konsultan properti Panangiang Simanungkalit.
Tercatat pula anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, dan Bupati Kutai Timur Irsan Noor. Setidaknya ada juga tercatat beberapa rekan satu angkatan Yudhoyono di Akademi Militer tahun 1973, seperti Toto Riyanto yang menjadi Direktur Eksekutif Partai Demokrat dan C Simbolon yang menjadi Ketua Departemen Politik dan Keamanan, selain juga sepupu Yudhoyono, Sartono Hutomo.
Bahkan, ada pula adik kandung Ibu Ani Yudhoyono yang menjadi anggota DPR, Hertanto Eddhie Wibowo. Tak ketinggalan ada juga adik kandung Ketua DPP Partai Demokrat sebelumnya, Hadi Utomo, yakni Agus Hermanto, dan putra Hadi Utomo sendiri, Nurcahyo Anggoro Jati, yang berada di departemen yang sama, yaitu Komisi Pemenangan Pemilu. 
Hormati Jhonny Allen
Tentang posisi Jhonny Allen Marbun sebagai Wakil Ketua Umum I, yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan suap rekanan Kementerian Perhubungan, Anas menyatakan, pihaknya menghargai hak politik kader partai untuk berkiprah optimal.
"Namun, pada saat yang sama, kami juga menghormati aparat hukum dalam penanganan kasusnya. Kami tidak mau berkomentar lebih jauh," tandas Anas.
Adapun mengenai Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid yang sempat disebut-sebut akan masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat, Anas mengakui awalnya memang terjadi komunikasi yang intensif setelah adanya pertemuan pemikiran. Namun, akhirnya, Usman menyatakan saatnya bukan sekarang. "Keputusan Usman Hamid harus saya hormati," lanjutnya.
Wakil Sekjen II Saat Mustofa menyatakan, "Kalau Andi Nurpati, kami akan menyerahkan ke dia untuk memilih, apakah terus menjadi pengurus Partai Demokrat atau menjadi anggota KPU."
Sementara itu, politikus senior Partai Demokrat, yang pernah menjadi ketua tim pemenangan Anas, Achmad Mubarok, tidak mau berkomentar tentang nama-nama yang masuk. "Tugas saya mengusulkan saja. Saya kira Anas sudah begitu besar memberikan ruang untuk mengakomodasi bekas rivas-rivalnya dalam kepengurusan yang baru itu," tandasnya

Ketua Umum PBB ( M.S.Kaban ) : Penusukan Jemaat HKBP, Masyarakat Diminta Tak Terpancing Isu Agama

Penusukan Jemaat HKBP, Masyarakat Diminta Tak Terpancing Isu Agama
M. Rizal - detikNews
Jakarta - Masyarakat diimbau tidak terprovokasi dengan penusukan anggota jemaat gereja Huria Kristen Batak Prostestan (HKBP) di Ciketing, Bekasi. Masyarakat pun diminta waspada agar tidak diprovokasi dan ditunggangi serta tak menyeret kasus itu kepada konflik agama.

"Seharusnya masyarakat melihat pada pengalaman di jaman Belanda dulu, dimana pada waktu jaman Belanda dulu juga diajarkan agar tidak terjadi gesekan-gesekan agama terutama yang berhubungan dengan pengaturan pembangunan rumah-rumah ibadah. Saya sangat yakin," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban di Jakarta, Senin (13/9/2010).

Menurut Kaban, tidak mungkin terjadi kalau tidak ada pemancingan yang sifatnya provokatif yang bisa menimbulkan gesekan-gesekan. 

"Jangan kita melihat satu peristiwa kecil tapi berdampak pada semuanya," tegas mantan Menteri Kehutanan ini.

Kaban mengecam tindakan penusukan itu, karena hal tersebut tidak diajarkan di Agama Islam itu sendiri. "Kita tidak suka cara-cara kekerasan itu dilakukan dan itu tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh islam itu sendiri, kita berprinsip kejahatan itu harus di lawan dengan kebaikan," terangnya.

Sementara Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi, yang juga dihubungi secara terpisah mengimbau semua pihak waspada agar tidak ada penunggangan dalam kasus ini, serta sekali-kali jangan menyeret kepada konflik agama. 

Untuk itu, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini meminta agar pelaku penusukan segera ditangkap dan diproses melalui pengadilan terbuka agar diketahui motif yang sebenarnya.

"Kalau bener itu dilakukan. Itu harus diseleidiki dan dapat dipastikan sebagai tindakan kriminal dan pelakunya harus dihukum. Tidak ada ajaran Islam dan agama manapun yang memperkenankan mengganggu agama lain, apalagi melukai ummatnya," tegasnya.

Seperti diketahui, Minggu (12/9) sekitar pukul 09.05 WIB, Asia Sihombing, anggota majelis HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi ditusuk oleh orang tidak dikenal. Pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor. Lokasi kejadian di sekitar daerah Ciketing Mustika Jaya. Akibat peristiwa tersebut, Sihombing kini dia masih dirawat RS Mitra Bekasi.

Minggu, 12 September 2010


Jaringan Nusantara Terbitkan Buku Century
Buku tersebut merupakan kumpulan berita koran dari Oktober 2008 hingga Januari 2009.
SENIN, 1 FEBRUARI 2010, 17:11 WIB
Eka Puspasari, Yudho Rahardjo
VIVAnews - Jaringan Nusantara (JN) meluncurkan buku berjudul 'Indonesia Atasi Krisis. Pansus Century Hadiahnya' di Cafe Domus, Jakarta, Senin, 1 Februari 2010. Buku tersebut merupakan kumpulan (kliping) berita koran dari Oktober 2008 hingga Januari 2009.

Pengamat politik Fachry Ali meminta agar pembaca tidak menilai rendah buku itu. Fachry menganjurkan agar masyarakat melakukan pembabakan yang sistematis.

"Itu perlu dilakukan agar di masa depan akan lebih banyak diperoleh fakta-fakta sejarah yang sistematis dan berasal dari sumber-sumber tertulis," kata Fachry yang hadir sebagai pembicara dalam acara peluncuran buku ini.

Lebih lanjut, terkait banyaknya buku-buku berbentuk kumpulan kliping hasil pemberitaan di media massa saat ini, Fachry meminta para jurnalis untuk lebih berhati-hati menyajikan berita di media massa tempat mereka bekerja.

"Berita-berita yang mereka buat di masa kini akan menjadi referensi di masa depan, termasuk mengenai persoalan Bank Century," kata Fachry.

Jaringan Nusantara merupakan salah satu organisasi massa pendukung Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan presiden, tahun lalu.

Jaringan Nusantara Dukung Andi Gabung Demokrat

Jaringan Nusantara Dukung Andi Gabung Demokrat
Andi Nurpati
(inilah.com)
INILAH.COM, Jakarta - Jaringan Nusantara (JN), organisasi pemuda pendukung Susilo Bambang Yudhoyono menghargai bergabungnya Andi Nurpati dalam struktur DPP Partai Demokrat. Keputusannya sebagai hak warga negara.
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Dewan Pimpinan Pusat JN, Kevin Elfrianto mengatakan hal itu di Jakarta, Minggu (20/6). "Tidak ada yang salah dengan bergabungnya Andi Nurpati ke PD," tandas mantan aktifis mahasiswa Yogyakarta itu.
Walaupun, kata Kevin, semestinya Andi Nurpati terlebih dulu menyatakan pengunduran dirinya dari KPU sebelum pengumuman kepengurusan PD.
Tapi, lanjutnya, kesalahan tak bisa sepenuhnya ditimpakan kepada Andi. Ketua Umum PD Anas Urbaningrum seharusnya memastikan bahwa Andi sudah mengundurkan diri dari KPU sebelum susunan kabinet PD diumumkan ke publik.
"Entah mengapa, Anas yang kita kenal sebagai orang yang penuh kehati-hatian dalam mengumumkan kepengurusan tampak tergesa-gesa," katanya.
Dalam pandangan Kevin, ketidakhati-hatian Anas dalam mengumumkan susunan pengurus PD juga ditandai dengan masuknya figur-figur kontroversial seperti Johny Allen Marbun, Djufri, dan M Nazaruddin dalam kepengurusan PD sebelum ada klarifikasi atas posisi figur-figur tersebut dalam beberapa kasus hukum yang diduga melibatkan mereka.
JN meminta Dewan Pembina PD menggunakan haknya untuk mempertimbangkan pencopotan pengurus-pengurus yang dianggap bermasalah agar tidak mengganggu kinerja PD. [antara/hid]

JK: Penusukan Jemaat HKBP Bukan Isu Agama


JK: Penusukan Jemaat HKBP Bukan Isu Agama
"Saya tegaskan agar polisi dengan kewenangannya mengejar pelaku."
MINGGU, 12 SEPTEMBER 2010, 14:32 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Sandy Adam Mahaputra
  (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tak terhasut berbagai informasi yang mengaitkan insiden penusukan salah satu jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur, Kampung Ciketing, Bekasi, dengan isu agama.

"Jelas ini adalah tindak kriminal," kata Kalla saat menggelar open house di kediamannya, Jalan Brawijaya nomor 6, Jakarta Selatan, Minggu, 12 September 2010.

Kalla meminta agar masyarakat memisahkan antara tindak kejahatan itu dengan konflik pembangunan gereja di Kampung Ciketing ini. "Jangan masyarakat sampai terpancing dengan isu ini," kata Kalla.

Selain itu, JK juga menegaskan agar kepolisian mengejar pelakunya supaya bisa dihukum secara setimpal. " Ini adalah sebuah kejahatan," kata dia.
Korban, Hasean Lumbantoruan Sihombing, ditusuk saat akan berangkat ibadah ke gereja HKBP Pondok Indah Timur, Minggu pagi pukul 08.40 WIB. Kini Hasean menjalani perawatan dan operasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Kepolisian sudah mengidentifikasi pelaku dan menangkap dua anggota kawanan itu. Berita selengkapnya klik di sini. (kd)

Dua Penikam Jemaat HKBP Ditangkap


Dua Penikam Jemaat HKBP Ditangkap
Mereka diduga anggota kawanan penusuk yang berjumlah delapan orang.
MINGGU, 12 SEPTEMBER 2010, 12:58 WIB
Maryadie
Asia Lumbantoruan Sihombing, korban penusukan (Dok Pribadi)
BERITA TERKAIT
  • Ini Kronologi Penusukan Jemaat HK - Polresta Bekasi bergerak cepat, menangkap dua dari delapan orang yang diduga pelaku penusukan terhadap Asia Lumbantoruan Sihombing, anggota Majelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi tadi, 12 September 2010, sekitar pk. 08.40 WIB. 
"Kami sudah amankan dua orang. Mereka bagian dari kelompok pelaku," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Komisaris Polisi Ade Ary Syam saat dihubungiVIVAnews.
Ade belum bisa menyebutkan identitas dua orang itu. "Mereka sedang diperiksa di Polres," kata Ade.
Saat ini, kata Ade, polisi masih terus mengejar pelaku lainnya yang diperkirakan masih berada di wilayah Bekasi. "Perkiraan pelakunya delapan orang dan menggunakan sepeda motor."

Ade menyatakan, kejadian ini murni kriminal. "Motifnya masih kami dalami. Tak ada unsur lain," dia menegaskan.

Hasean ditusuk orang tak dikenal saat berjalan menuju gereja untuk beribadah. Pelaku penusukan menggunakan sepeda motor. Korban saat ini dirawat di RS Mitra Keluarga, Bekasi. (kd) ( viva news )